Kami dari Rekayasa Teknik Surabaya (PMJN Engineering), perusahaan lokal yang bergerak dlm bidang Engineering & Manufacture, melayani penjualan mesin wood chipper jenis brush chipper mobile maupun fix sesuai model dan standarisasi luar negeri, dengan harga lokal.

Mesin ini digerak kan oleh Engine 4 Silinder model PS 135 yg terkenal memiliki kehandalan dan kualitas yang sudah teruji, selain kualitas & daya tahan yg sudah teruji, untuk urusan maintenance, spare part mesin ini mudah didapatkan di pasaran di seluruh daerah di Indonesia. Engine kami lengkapi dengan fitur-fitur control seperti, RPM, Hourmeter, Voltase dan Temperature, agar meningkatkan performa dan lifetime mesin.

Mesin Wood Chipper Mobile type Brush Chipper ini bisa menghancurkan sebatang pohon dengan diameter sekitar 10 - 30 cm menjadi serpihan / kepingan kecil-kecil 1- 3 cm secara langsung, dilengkapi dengan Feeding Pressure Roll yang derakan oleh sistem Hydraulic.

Dengan Mesin Drum Wood Chipper Mobile, proses pencacahan / chipping batang pohon sawit ketika program replanting kebun sawit atau proses chipping batang & cabang pohon hasil hutan tanaman industri bisa dikerjakan langsung dilokasi, sehingga praktis dan mengoptimalkan proses pengangkutan ke pabrik, bisa dunakan sebagai bahan baku kertas maupun bahan bakar boiler.

Kepingan / chipping kayu selain sebagai bahan baku industri kertas, juga merupakan bahan bakar boiler / biomass power plant / pembangkit listrik berbahan bakar kayu, sehingga merupakan sumber daya energi terbarukan dan berkelanjutan yang sangat-sangat besar potensi nya apabila diberdayakan. Negara-negara maju sdh mulai meninggalkan bahan bakar batubara dan beralih menggunakan bahan bakar biomass pada power plant mereka.

Semua perusahaan yang berhubungan dengan sumber daya hutan seperti Perusahaan Kertas / Pulp & Paper, Perhutani, Dinas Pertamanan Kota, Perkebunan Kelapa Sawit, Perusahaan Pertambangan, Kontraktor Land Clearing, Kontraktor Infrastruktur maupun Pemerintah Daerah semestinya memiliki mesin wood chipper model ini sebagai upaya pengoptimalan hasil sumber daya hutan, agar sisa-sisa cabang / ranting pohon tdk menjadi sia-sia dan menjadi penyebab utama kebakaran hutan