Power steering menjadi salah satu komponen yang kerap terlewatkan kondisinya. Padahal fungsinya sangat penting untuk kenyamanan berkendara
Power steering merupakan komponen yang berfungsi untuk memudahkan perputaran lingkar kemudi. pada mobil modern, umumnya sudah menggunakan teknologi Electronic Power Steering atau EPS. Dengan dikontrol secara elektronik, tak hanya membuat putaran setir lebih ringan, namun sensitivitasnya bisa disesuaikan dengan kecepatan mobil. Sehingga lebih aman saat berkendara.
Namun komponen EPS ini juga membutuhkan pengecekan dan perawatan. Terlebih dengan kondisi jalanan di Indonesia yang belum sepenuhnya mulus. Untuk itu, Jualo dalam kesempatan ini akan berbagi tips dalam melakukan penggunaan, pengecekan dan perawatan berbagai komponen power steering. Yuk, kita simak bersama artikelnya.
–> Ingin Menggunakan Ban Dual Purpose? Simak Plus Minusnya Berikut Ini
1. Hindari Lewati Jalan Rusak dengan Kecepatan Tinggi
Saat berkendara di jalanan yang rusak, sebaiknya mobil jangan ditancap gas dalam kecepatan tinggi. Sebab, hal ini dapat merusak sejumlah komponen, di antaranya poros dan boot rack steer yang berada di kolong mobil serta berhubungan dengan mekanisme EPS.
2. Hindari Melalui Jalan yang Tergenang Banjir
Selain jangan ngebut di jalan yang rusak, sebisa mungkin detikers hindari melewati jalan yang banjir. Dalam sejumlah model kendaraan, motor listrik EPS berada di kolom setir bagian bawah. Apabila air merendam komponen tersebut, maka motor listrik bisa rusak dan harus segera diganti. Akan tetapi, ada juga beberapa tipe mobil yang meletakkan motor listrik EPS di bagian dalam kabin, sehingga jauh lebih aman.
3. Cek Kondisi Karet Boot Rack Steer
Tips selanjutnya adalah mengecek karet rack steer (rumah setir) dalam kondisi baik. Sebab, jika ditemukan kerusakan maka kotoran, debu, hingga air akan mudah masuk, sehingga mengakibatkan poros kemudi berkarat. Untuk mengetahui rumah setir sudah kotor atau berkarat, detikers akan mendengar suara ketika kemudi mobil diputar. Selain itu, setir mobil akan terasa lebih berat jika diputar.
4. Perhatikan Sistem Kelistrikan dan Aki Mobil
Karena menggunakan motor listrik, maka sumber tenaga power steering elektrik adalah listrik mobil yang bersumber dari aki. Apabila aki mobil sudah tekor, hal ini membuat EPS akan terasa berat dan bisa mengalami malfungsi. Tentu berbahaya bukan?
Jika dibiarkan terus menerus, hal ini dapat merusak komponen power steering elektrik yang mana membutuhkan daya listrik stabil dan kuat. Tak hanya itu, perhatikan juga kondisi alternator sebagai penyuplai utama tenaga listrik saat mesin dinyalakan.
–> Berikut Fitur Mobil yang Berguna saat Berkendara dengan Si Kecil
5. Hindari Putar Setir Terlalu Keras
Cara lain dalam merawat power steering elektrik adalah dengan tidak melakukan manuver yang membuat setir sampai mentok ke arah kanan atau kiri. Biasanya, setir yang diputar secara kasar hingga mentok akan mengeluarkan bunyi seperti ‘dug’ yang cukup keras.
Jangan anggap sepele hal ini, karena menyebabkan kinerja power steering elektrik menjadi lebih berat dan cepat rusak. Selain itu, hindari kebiasaan memutar kemudi pada saat mesin mobil mati, karena tidak ada arus listrik yang terhubung dengan EPS.
6. Cek Berkala Saat Servis Mobil
Untuk memberikan performa yang maksimal, tak ada salahnya untuk mengecek power steering elektrik secara berkala ketika servis mobil di bengkel. Jika kamu merasakan setir mulai berat, sampaikan kepada mekanik untuk dilakukan pengecekan. Apabila memang ada komponen di power steering elektrik yang sudah rusak, maka sebaiknya diganti dengan yang baru. Hal ini demi memberikan keamanan dan kenyamanan saat berkendara.
–> Temukan berbagai produk yang Anda inginkan saat ini di Jualo.com secara GRATIS