Sejak awal kehadirannya Toyota Fortuner kerap dijadikan simbol status pemiliknya. Ya, SUV ladder frame satu ini kerap diidentikkan sebagai simbol kemapanan finansial seseorang.
Segmen SUV yang begitu populer di Indonesia nampaknya dilihat oleh PT Toyota Astra Motor kala menghadirkan Toyota Fortuner facelift pada Oktober 2020 lalu.Lantas seberapa menarik Fortuner teranyar ini? Untuk lebih jelas, yuk simak review dari Jualo berikut ini.
Eksterior: Lebih Sporty dan Macho Dibanding Pendahulunya
Tampilan depan Toyota Fortuner banyak mendapatkan ubahan di bagian depan, mulai dari bumper depan, grille set hingga ornamen yang terpasang kini baru. Tampangnya kian elegan dengan dark chrome dan berpadu sempurna dengan desain bazel foglamp yang kini lebih kecil namun sudah full LED (Light Emitting Diode), headlamp sebenarnya tidak ada ubahan berarti, namun kini DRL (Daytime Running Light) langsung menyala apabila mobil distater.
Lanjut ke bagian samping Toyota Fortuner ini, sepintas tidak ada ubahan pada SUV yang jadi lawan tangguh Mitsubishi Pajero Sport ini, Bagaimana tidak? Velg dan ban masih sama desain maupun ukurannya, begitu pula dengan keberadaan roof rail, foot step, talang air, serta spion yang sama dengan sebelum facelift. Namun, stiker khas trim TRD Sportivo kini diletakkan lebih ke atas dari pintu, memang itu ubahan sederhana namun cukup membuat perbedaan.
Stoplamp dan bumper belakang menjadi highlight ubahan yang ada pada Toyota Fortuner ini, kini DRL yang ada pada lampu belakangnya lebih terlihat tebal sehingga membuat kesan macho. Tak hanya itu, mika lampu yang punya efek tiga dimensi memberi kesan mewah tersendiri. Sementara bumper belakang lekukannya lebih smooth sehingga Fortuner tampil lebih sporty.
Interior: Lebih Mewah Berkat Sentuhan Warna Baru
Masuk ke dalam kabin Toyota Fortuner ini Anda akan langsung disambut warna interior baru yang serba hitam. Berbeda dengan versi sebelum facelift yang terdapat campuran warna coklat tua. Dari sisi materialnya sendiri tak ada ubahnya dengan Fortuner pre-facelift, masih menggunakan banyak material empuk yang nyaman dipegang. Kepraktisannya juga tidak ada ubahan tetap tersedia laci tertutup dengan pendingin serta cup holder.
Duduk di kursi pengemudi Toyota Fortuner terasa makin mudah karena sudah tersedia pengaturan kursi elektrik yang bisa bergerak delapan arah. Meski, jika Anda terbiasa duduk di SUV dengan sasis monokok, duduk di kursi berlapis kulit pada Fortuner ini akan terasa kaku. Tetapi itu semua dibayar dengan posisi yang commanding dan cukup mudah untuk melihat ke segala arah.
Kursi penumpang baris kedua juga nyaman diduduki serta aman, karena ketiga penumpang yang akan duduk di sini sudah mendapat seatbelt 3 titik, headrest yang proper, serta dudukan ISOFIX saat Anda hendak membawa child seat. Sayangnya, duduk di kursi belakang ini tidak senyaman di saudaranya yang bergenre MPV yakni Innova. Pun begitu kursi baris ketiganya yang terasa pas-pasan.
Salah satu keunggulan basis IMV (Innovative Multi-purpose Vehicle) yang dicangkok di Innova dan Fortuner adalah kelegaan bagasinya. Baik dalam posisi kursi paling belakang digunakan maupun dilipat. Yang paling menyenangkan adalah pelipatan kursinya yang bisa dilipat ke atas, sebenarnya ini bukan terobosan baru mengingat Fortuner yang lahir tahun 2005 pun sudah mengadopsi pelipatan ini, namun model pelipatan kursi seperti ini tetap memudahkan dan relevan hingga kini.
Fitur: Lebih Lengkap dengan NFC
Head unit baru dijejalkan ke Toyota Fortuner ini. Berkat fitur NFC (Near Field Communication) kini ia sudah mampu membaca sisa saldo kartu e-Money Anda. Serta memberi tahu ganjil atau genap. Sayangnya baru provider bank Mandiri saja yang bisa dibaca pada NFC head unit ini, untuk Brizzi, Flash belum bisa. Dan ia juga tidak kompetibel dengan pemutar audio kekinian seperti Apple CarPlay dan Android Auto.
Toyota Fortuner juga sudah dilengkapi dengan layar Multi Information Display (MID) yang cukup lengkap. MID 4,2 inchi TFT untuk menyajikan informasi yang dibutuhkan selama mengemudi, serta dilengkapi indikator ECO untuk melihat karakter berkendara dan animasi unik saat mesin baru dinyalakan. Informasi yang disajikan antara lain informasi tentang konsumsi bbm rata-rata, kalkulator ‘digital’ yang dapat menghitung penghematan BBM, konsumsi bbm real time, sisa jarak tempuh yang dapat dilalui berdasarkan kalkulasi jumlah BBM di dalam tangki, indikator suhu, trip A dan B, serta odometer. Terlebih panel meter Fortuner ini juga baru dan terdapat indikator posisi setir yang dapat memberikan info seberapa banyak setir dibelokkan.
Toyota Fortuner ini juga dilengkapi dengan fitur cruise control. Meski belum dilengkapi dengan fitur adaptive, tapi fitur ini cukup membantu saat Anda harus melaju di jalan bebas hambatan. Dengan mengaktifkan fitur cruise control ini, maka ECU (Electronic Control Unit) akan memerintahkan TPS (Throttle Position Sensor) untuk membuka di derajat tertentu untuk menahan laju kendaraan di kecepatan yang sudah ditentukan.
Mesin: Gunakan Mesin Lawas yang Tangguh
Toyota Fortuner ini punya dua pilihan mesin, yakni bensin berkode 2TR-FE berkapasitas 2.700 cc yang sudah ada sejak tahun 2005 dengan sedikit penyempurnaan. Lalu ada varian mesin diesel berkode 2GD-FTV yang sejak tahun 2016 menjadi favorit konsumen karena irit dan bertenaga. Untuk output tenaga dan torsi dari masing-masing mesin serta transmisi yang digunakan kami sudah sajikan di boks spesifikasi.
Yang menarik adalah, meski mesin dan konstruksi kaki-kaki pada Toyota Fortuner ini tidak mengalami ubahan sama sekali. Tapi ada beberapa ubahan minor yang diklaim mampu untuk meningkatkan kualitas pengendaraan dan pengendalian. Salah satunya dengan mengaplikasikan VFC (Variable Flow Control) pada power steeringnya.
Cara kerja VFC pada sistem power steering adalah dengan mendeteksi speed (kecepatan) pada kendaraan. Sederhananya sistem ini mampu menyesuaikan diri dengan kecepatan kendaraan. Saat kecepatan mobil rendah, power steering membuat putaran setir lebih enteng untuk membantu kelincahan dan kemudahan saat parkir. Sebaliknya, ketika kecepatan tinggi, power steering membuat putaran kemudi lebih berat agar lebih aman dalam pengendalian.
Nah, VFC ini membuat sinyal khusus yang berkaitan dengan kecepatan kendaraan. Alhasil VFC dapat digunakan untuk membuat aliran membuka dan menutup untuk minyak atau oli power steering (Toyota Fortuner ini masih mengandalkan power steering model hidrolik). Saat kecepatan rendah, katup atau valve-nya dibuka lebih besar, dan begitu pula sebaliknya. Tentunya besar aliran juga ditentukan oleh berapa besar derajat kita putar steering wheel-nya.
–> Review Mercedes-Benz CLA 200 AMG Line: Sosok Fashionista yang Eksotik
Spesifikasi
DIMENSI (mm)
Panjang : 4.795 mm
Lebar : 1.855 mm
Tinggi : 1.835 mm
Sumbu Roda : 2.745 mm
MESIN
Tipe : Diesel: 2GD FTV, 4 silinder in line DOHC VNT Intercooler, Bensin: 2TR-FE DOHC Dual VVT-i
Kapasitas : Diesel: 2.393 cc – Bensin: 2.694 cc
Daya Maksimal : Diesel: 147 Hp – Bensin: 161,5 Hp
Torsi Maksimal : Diesel: 400 Nm – Bensin: 242 Nm
SUSPENSI
Depan : Dual Wishbone with Coil Spring
Belakang : 4 Link rear suspension dan lateral rod
REM
Depan : Ventilated disc
Belakang : Ventilated disc
Kesimpulan
Apabila Anda mencari SUV bersasis tangga yang tangguh, irit, dan juga punya tampilan mewah maka jangan palingkan perhatian Anda ke Toyota Fortuner. Ia mampu menjadi simbol status dari pemiliknya, apalagi Fortuner punya line up yang lengkap, mulai dari bertransmisi manual, bermesin bensin, bahkan 4×4. Memang harus diakui fiturnya tidak sebanyak musuh bebuyutannya yakni Pajero Sport. Namun dengan harga Fortuner varian termurah Rp 483, 6 juta hingga yang tertinggi Rp 675,6 juta, semuanya terasa sesuai ekspektasi.
–> Temukan berbagai produk yang Anda inginkan saat ini di Jualo.com secara GRATIS