Satu pertanyaan besar muncul saat taksi terbang pertama kali diperkenalkan di Tanah Air, berapa tarifnya? Temukan jawabannya berikut
Era teknologi yang kian canggih kian memudahkan, khususnya di sektor transportasi umum, di mana sebentar lagi masyarakat Indonesia bisa merasakan taksi terbang bersama EHang 216 yang beberapa waktu lalu dirilis oleh Prestisge Motorcars.
Namun, salah satu pertanyaan umum yang banyak muncul adalah, masalah biaya atau tarif yang nantinya bakal dipatok untuk menggunakan moda transportasi satu ini.
Sekilas Mengenai Taksi Terbang EHang 216
EHang 216 adalah drone raksasa yang mampu mengangkut dua orang. Produk ini hasil pengembangan dari EHang 184 yang meluncur pada 2016 sebagai AAV pertama yang mampu mengangkut penumpang. Beda dari EHang 184 yang cuma punya empat lengan dan delapan baling-baling, EHang 216 memiliki delapan tangan dan 16 baling-baling.
Pengoperasian EHang 216
Untuk pengoperasian, EHang 216 lepas landas dan mendarat secara vertikal, kemudian lengannya bisa terlipat sehingga hanya membutuhkan lahan parkir seluas 5 meter. Dimensi kendaraan ini tinggi 1,7 meter dan lebar 5,6 meter.
Lalu, bicara kemampuan angkut, EHang 216 dapat menampung beban maksimal 220 kg, serta dapat menempuh kecepatan 130 km per jam. Hebatnya, kendaraan ini tidak perlu pilot sebab dikendalikan dari pusat kontrol di daratan via jaringan 4G atau 5G.
Berapa Tarifnya?
Banyak yang memprediksi bahwa tarif menggunakan taksi terbang EHang 216 akan sangat mahal. Karena sistemnya yang mirip seperti menyewa helikopter. Lantas berapa biayanya?
Baru-baru ini CEO Prestige Motorcars, Rudy Salim membocorkan besaran biaya untuk menggunakan taksi terbang EHang 216 dalam sebuah talk show. Menurutnya, tarif yang bakal dipatok jauh lebih murah dibandingkan penyewaan helikopter.
“Kalau naik helikopter setiap 30 menit, sudah Rp 40 juta mungkin. Sedangkan ini jauh lebih murah, mungkin hanya sekitar 3-4 persen saja. Perbandingannya sekitar 2-3 kali menggunakan taksi darat konvensional,” jelas Rudy Salim.
Jika yang dikatakan oleh Rudy benar, maka secara hitungan tarif taksi terbang ini hanya berkisar Rp 1,6 juta. Terjangkaunya biaya disebut Rudy terjadi karena beberapa faktor. Salah satu yang utama adalah biaya daya yang digunakan cukup murah, hanya sekitar Rp 200 ribu saja.
“Biaya ongkos terbangnya sangat murah sekali, karena pengisian daya EV nya saja hanya Rp200.000. Akan tetapi masih terdapat biaya lainnya. Jika di dunia aviasi maka hal itu disebut dengan power by the hour,” sambungnya.
Selain faktor pengisian daya, hal lain yang perlu diperhatikan adalah penggunaan spare part dan sumber daya manusia. Hal ini perlu dihitung karena dalam setiap jam terbang terdapat part yang mesti digunakan serta adanya sumber daya manusia yang harus dikeluarkan.
–> KETAHUI 4 JENIS SERTA FUNGSI LAJUR DI JALAN TOL AGAR TAK KELIRU
Sementara itu, untuk metode pembayaran, konsumen bisa melakukannya secara digital atau e-wallet. Ada berbagai plaform e-wallet berbasis digital yang dapat digunakan, seperti lewat OVO atau Go-Pay misalnya.
Saat ini, pengoperasian taksi terbang EHang sedang menunggu izin dari berbagai pihak yang rencananya bakal keluar November mendatang.
–> Temukan berbagai produk yang Anda inginkan saat ini di Jualo.com secara GRATIS