Zebra cross merupakan rambu atau marka yang ada di setiap jalan berbagai belahan dunia. Namun, tahukah Anda sejarah dan fungsi zebra cross itu sendiri?
Seperti telah disebut di atas kalau hampir di berbagai belahan dunia Anda bisa menemui zebra cross. Marka jalan ini ditandai dengan garis membujur warna putih dan hitam, dengan tebal garis marka sekitar 300 mm dan celah di antara warna sekitar 2.500 mm. Fungsi zebra cross tentu Anda sudah tahu, yaitu sebagai tempat penyeberangan para pejalan kaki.
Namun sayangnya masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memahami dan menyelepekan hal ini. Oleh karena itu, berikut Jualo berikan penjelasan lengkap seputar marka jalan satu ini untuk Anda.
Sejarah Singkat
Pada awal diciptakan zebra cross memiliki warna kuning dan biru. Warna tersebut tidak menggunakan cat seperti sekarang namun menggunakan logam. Material logam adalah satu-satunya yang digunakan untuk memberikan penanda. Para pejalan kaki dapat menyebrang di atas zebra cross dan kendaraan pun berhenti. Namun sayangnya warna kuning biru ini masih kurang terlihat mencolok di mata pengemudi.
Banyak yang terlambat mengerem setelah melihat zebra cross, karena masalah inilah kini warna zebra cross adalah putih dan hitam. Awal mula diciptakan zebra cross sendiri adalah tahun 1951 tepatnya di negara Inggris usai tingkat kecelakaan yang tinggi bagi pejalan kaki pasca perang.
Alhasil, pemerintah yang mengamati hal tersebut mulai melakukan percobaan dengan memberikan penandaan jalan secara berkala. Dari masing-masing tes, pola garis membentang melintasi lebar jalan yang paling efektif. Secara resmi, penggunaan zebra cross dilakukan oleh politikus dan perdana menteri Jim Callaghan di tahun yang sama 1951. Sejak saat itulah zebra cross masih ke dalam peraturan hukum.
Fungsi dan Aturan Penggunaan Zebra Cross
Fungsi zebra cross diperuntukkan untuk pejalan kaki
Aturan penggunaan dan fungsi zebra cross terbagi menjadi dua, yaitu untuk pejalan kaki dan pengemudi kendaraan bermotor. Peraturan ini berlaku untuk area penyeberangan yang memang disediakan di perempatan jalan raya tempat lampu rambu lalu lintas berada, atau di bagian jalan lain yang memang dikhususkan untuk memfasilitasi pejalan kaki agar bisa menyeberang.
- Bagi pejalan kaki, Anda diwajibkan untuk melihat situasi lalu lintas terlebih dahulu sebelum menyeberang. Tunggu lampu lalu lintas berubah merah sebelum melangkahkan kaki untuk menggunakan zebra cross. Apabila menggunakan area penyeberangan yang terdapat di tengah jalan raya, bukan di perempatan jalan, maka nyalakan dulu tombol pemberitahuan untuk memberi tanda pada pengemudi mobil agar berhati-hati dan menurunkan lajunya. Jangan lupa tengok kanan dan kiri sebelum menyeberang.
- Bagi pengendara mobil, Anda diharapkan untuk memberikan waktu kepada pejalan kaki yang sedang menyeberang di zebra cross. Turunkan kecepatan apabila AutoFamily sudah melihat rambu berubah merah dan terlihat ada orang yang menggunakan jalur penyeberangan. Dahulukan mereka yang sedang melintas di zebra cross dan jangan memburu-buru dengan membunyikan klakson. Jika tidak, bisa membahayakan pejalan kaki, bahkan Anda bisa terkena denda rambu lalu lintas.
Aturan Pemasangan atau Pembuatan Zebra Cross
Setiap kendaraan wajib berhenti di belakang garis zebra cross
Zebra cross adalah garis membujur dengan warna putih dan hitam, ukuran ketebalan garisnya adalah 300mm dan celah yang sama dengan panjang 2500 ml. Pemasangan zebra cross tidak boleh sembarangan karena ada aturannya tersendiri. Pemasangan atau pembuatannya tidak boleh dilakukan di sembarang jalan. Tujuannya agar ukuran zebra cross benar dan letaknya berfungsi untuk menghindari kecelakaan serta memudahkan lalu lintas. Berikut ini beberapa aturan yang berkaitan dengan pembuatan zebra cross.
1. Pembuatan di Arus Lalu Lintas yang Relatif Rendah
Yang dimaksud dengan lalu lintas rendah bukan berarti jalanan yang sepi. Maksudnya adalah arus lalu lintas yang kecepatannya rendah. Misalnya saja jalanan di dalam kota yang cukup padat sehingga kendaraan tidak menggunakan kecepatan tinggi. Begitu juga dengan arus pejalan kaki relatif rendah seperti hanya terjadi di jam tertentu. Contohnya arus pejalan kaki di area perkantoran yang hanya ramai pada pagi dan sore hari.
–> KETAHUI 4 JENIS SERTA FUNGSI LAJUR DI JALAN TOL AGAR TAK KELIRU
2. Lokasinya Harus Memiliki Jarak Pandang Cukup
Aturan kedua yang juga perlu diperhatikan adalah soal lokasi pembuatan zebra cross adalah harus disesuaikan dengan jarak pandang. Setiap pengemudi memiliki jarak pandang yang berbeda di jalanan tertentu. Jarak pandang di jalanan lurus dan datar akan lebih jauh dibandingkan tikungan dan tanjakan dan turunan. Oleh karena itulah zebra cross tidak diperkenankan untuk dibuat pada tikungan.
Pada jalanan turunan dan tanjakan bukan hanya jarak pandang saja yang pendek tetap kecenderungan kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi. Ketika zebra cross dibuat di jalanan tersebut maka akan membahayakan pejalan kaki sekaligus pengendara. Demi fungsinya bekerja dengan optimal, zebra cross harus dibuat dengan hati-hati. Baik itu dari segi ukuran, warna dan juga lokasinya adalah satu kesatuan yang tidak boleh dilewatkan.
–> Temukan berbagai produk yang Anda inginkan saat ini di Jualo.com secara GRATIS