Meski lebih mudah dan nyaman, Anda tetap harus waspada saat mengendarai mobil matic karena terdapat beberapa hal yang harus dihindari supaya transmisi mobil tetap awet dan tahan lama.
Jalanan di kota besar Indonesia yang padat membuat masyarakat kini mulai beralih dari mobil dengan transmisi manual ke transmisi matic. Selain lebih mudah dalam pengoperasian, mobil matic juga lebih nyaman dan membuat Anda tidak mudah lelah kala bermacet-macetan. Namun, meski pengoperasiannya lebih mudah, banyak orang masih melakukan kesalahan yang bisa berdampak terhadap keawetan transmisi. Nah, demi menjaga kondisi mobil tetap optimal, berikut Jualo sajikan tujuh kesalahan yang sebaiknya dihindari saat mengendarai mobil dengan transmisi otomatis.
1. Revving Mesin Sebelum Pindah Gigi
Revving atau menggeber mesin ketika sebelum pindah gigi sebenarnya tidak disarankan sama sekali saat mengendarai mobil matic. Sering melakukan hal ini dapat memberikan efek buruk bagi komponen mesin mobil Anda. Tekanan yang kuat dapat muncul karena tindakan ini. Gesekan komponen mesin menjadi lebih kuat dibandingkan yang seharusnya. Jadi sebaiknya hindari melakukan rev mesin sebelum pindah gigi, ya.
2. Gigi Netral di Jalanan Menurun
Berkendara di jalanan menurun membawa sensasi tersendiri yang seru. Namun Anda jangan meletakkan transmisi di mode Netral karena dapat membuat mesin mengurangi pasokan oli. Akhirnya transmisi mobil tidak akan mendapatkan pelumasan yang baik sehingga dapat mengurangi kinerjanya. Keausan yang signifikan dapat muncul seiring semakin seringnya melakukan tindakan ini.
3. Sering Kick Down
Terlalu sering kick down alias menekan pedal gas mendadak untuk meraih akselerasi spontan tidak dianjurkan. Walau dapat menjadikan mobil melesat atau akselerasi yang dibutuhkan dalam situasi tertentu, namun jika selalu diulang akan membuat boros bahan bakar dan ban.
4. Kaki kiri berada di pedal rem
Tindakan satu ini sangat tidak dianjurkan dalam mengendarai mobil bertransmisi matic. Sebab dalam pengoperasiannya, pedal rem dan gas cukup dioperasikan operasikan oleh kaki kanan pengemudi saja. Sedangkan kaki kiri pengemudi cukup istirahat total tanpa sedikitpun menekan pedal. Dengan demikian pengemudi akan merasa sangat nyaman dan praktis dalam mengemudi mobil matic apapun jenisnya.
5. Tidak Memanaskan Mesin
Walaupun mobil matic menawarkan berbagai macam kemudahan dalam berkendara, Anda jangan sampai lupa untuk tetap memanaskan mesin saat baru ingin mengendarainya pada hari tersebut. Khususnya pada pagi hari.
Udara yang cenderung dingin membuat oli mengental dan bergerak perlahan di komponen mesin. Memanaskan mesin akan menghangatkan oli, sekaligus mencairkannya agar dapat bergerak lebih mudah ke berbagai komponen mesin dan transmisi. Efek buruk dapat terjadi jika Anda tidak memanaskan mesin. Bahkan jika langsung mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. Kerusakan mobil dapat muncul dengan sendirinya.
–> YUK PELAJARI FITUR BRAKE HOLD: FUNGSI PENTING DAN MANFAATNYA
6. Mengganti ke Mode Parkir Sebelum Mobil Berhenti
Proses memarkirkan mobil terkadang cukup ribet sehingga terkesan diburu waktu. Apalagi jika saat itu ada mobil lain yang mengantre karena Anda sedang proses memarkir. Namun jangan sampai Anda melakukan kesalahan mengganti ke mode Parkir sebelum mobil total berhenti. Tindakan ini akan membuat pin pengunci yang dimasukkan ke roda gigi pada bagian gearbox dapat mengalami kerusakan seperti patah pada kemudian hari jika tetap terus melakukannya.
7. Jumlah Oli Terlalu Sedikit
Jumlah oli di dalam mesin mobil tetap harus berada di angka yang tepat karena mobil matic sangat bergantung pada tekanan cair ini. Keputusan untuk tidak memedulikan jumlah oli sangat tidak tepat. Sebaiknya hindari melakukan hal ini sejak dini.
–> Temukan berbagai produk yang Anda inginkan saat ini di Jualo.com secara GRATIS