Tak lama lagi, Jakarta akan segera memiliki moda transportasi baru untuk mengantarkan para pengguna pesawat udara. Pembangunan kereta bandara internasional Soekarno-Hatta (Soetta) yang dimulai pada awal tahun 2017, telah rampung dan akan segera di uji coba. Rencananya, masyarakat dapat merasakan moda transportasi ini setelah diresmikan oleh Presiden RI, pada awal Desember tahun ini.
Selama ini, transportasi umum menuju bandara hanya dilayani oleh transportasi umum bus Damri dan taksi konvensional saja. Kedua jenis transportasi tersebut terkadang kurang dapat diandalkan pada situasi-situasi tertentu. Contohnya pada jam-jam sibuk, dimana kemacetan sudah tidak dapat dihindarkan. Atau saat bencana banjir yang dapat menutup akses jalan, seperti yang terjadi pada tahun 2014 silam. Dengan ketersediaan kereta bandara ini, tentunya semakin banyak alternatif moda transportasi umum dari dan menuju bandara Soetta yang bisa diandalkan.
Sebagai salah satu bandara tersibuk di dunia, ketersediaan fasilitas kereta bandara bisa dibilang cukup terlambat. Karena jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura, fasilitas ini sudah tersedia sejak lama. Sebagai informasi, kereta bandara KLIA Express dan MRT Changi Airport telah melayani penumpang sejak tahun 2002. Sedangkan Airport Rail Link, Bangkok telah melayani masyarakat Thailand sejak tahun 2010.
Kereta bandara Soekarno-Hatta sendiri akan menempuh jarak 36,4 kilometer dengan waktu tempuh 55 Menit. Kereta akan membawa 6 rangkaian gerbong dan dapat menampung 272 penumpang. Rencananya, kereta akan mulai beroperasi dari pukul 03.20 pagi, hingga pukul 00.40 tengah malam. Dan selama sehari akan memiliki 81 perjalanan dengan waktu tunggu sekitar 30 menit. Sedangkan besaran tiket yang dibebankan akan diumumkan kemudian pada saat peresmian berlangsung.
Nantinya, kereta bandara akan berhenti di 5 stasiun yang meliputi Stasiun Manggarai, Stasiun Sudirman Baru, Stasiun Duri, Stasiun Batu Ceper, dan Stasiun Bandara Soekarno-Hatta. Namun karena Stasiun Manggarai sedang dalam tahap pembangunan, untuk sementara kereta hanya akan diberangkatkan melalui Stasiun Sudirman baru.
Penumpang kereta bandara akan menikmati fasilitas layaknya kereta eksekutif. Fasilitas yang ada meliputi kursi yang dapat diatur, kompartemen yang luas untuk meletakkan koper besar, USB charger port, hingga toilet umum khusus pria dan wanita.
Selain fasilitas dalam kereta, fasilitas penunjang lain juga akan dipersiapkan oleh PT Railink selaku pengelola kereta bandara. Fasilitas yang nantinya dapat dinikmati meliputi lounge ruang tunggu, mushola, toilet, hingga integrated building, yang menghubungkan dengan skytrain bandara Soekarno-Hatta.
Semoga dengan adanya kereta bandara ini, kita tidak perlu khawatir lagi datang terlambat dan ketinggalan pesawat, karena terjebak kemacetan.
