Setiap kendaraan pasti memiliki informasi mengenai cubic centimeter (CC). Namun bagaimana cara menghitung cc motor yang benar?
Berbeda jika Anda ingin melakukan modifikasi seperti bore up, maka penting untuk tahu menghitung cara menghitung cc motor. Perhitungan yang tampak sepele ini berpengaruh besar terhadap motor yang dimodifikasi. Oleh karena itu, berikut Jualo beri penjelasan seputar cara menghitung cc motor yang benar.
Apa Itu CC Motor dan Cara Menghitungnya
Banyak yang menggunakan istilah cc besar dan kecil untuk menilai performa kendaraan. Semakin besar cc motor maka tenaga yang dihasilkan lebih tinggi yang tentunya menjadi incaran rider. Misalnya saja motor dengan cc 150 akan berbeda tenaganya dengan motor ber cc 300. Motor dengan cc 300 akan jauh lebih besar tenaganya.
CC atau cubic centimeter ini adalah ukuran dari ruang bakar atau volume ruang bakar. Setiap kendaraan selalu dilengkapi dengan ruang bakar yang bentuknya tabung. Oleh karena itu cara hitung cc motor selalu menggunakan rumus tabung. Kendaraan dari pabrik sudah memiliki ukuran cc yang standar dan terkadang dianggap kurang bertenaga oleh pemilik kendaraan. Demi mendapatkan tenaga yang lebih besar maka modifikasi seperti bore up dan stroke up dilakukan.
Hanya saja untuk melakukan modifikasi ini Anda wajib tahu bagaimana cara menghitung cc motor yang benar. Langkah ini akan mempermudah Anda tahu seberapa besar perubahan yang akan dilakukan pada ruang bakar. Semua kendaraan dapat di bore up atau stroke up dan wajib dengan perhitungan yang tepat. Kesalahan menghitung akan mempengaruhi mesin, bisa menimbulkan kebocoran, bensin lebih boros dan masalah mesin lainnya.
Cara Hitung CC Motor Setelah di Bore Up
Lalu apa fungsi dari semua rumus tersebut pada motor yang telah di bore up atau stroke up? Pada dasarnya bore up adalah kegiatan membesarkan diameter piston dan mengganti boring asli. Diameter yang dibesarkan sendiri berdasarkan kelipatan 25 dalam hitungan inci atau tepatnya 0,25 inci. Sedangkan diameter bawaan pabrik dinilai sebagai oversize 0. Maka varian ukuran diameter dapat diperbesar menjadi 25, 50, 75 hingga 100.
Ukurannya tidak disarankan lebih dari 100 karena dapat menimbulkan efek ke boring yang telah diganti. Nah, setelah ukuran diameter ini diganti, barulah Anda bisa menghitung volume ruang bakar. Rumus yang paling mudah digunakan adalah phi X (rXr) X t X. Misalnya saja ketika motor standar memiliki cc 58, namun Anda ingin meningkatkannya menjadi 600 mm.
–> MOTOR BOROS BENSIN? BEGINI TIPS JITU MENGAKALINYA
Maka perhitungan yang harus dilakukan adalah 3,14 X (30 X 30) X 58,7. Maka hasilnya adalah 165,970. Artinya motor Anda kini berubah menjadi 166 cc. Dengan perhitungan inilah Anda bisa memperkirakan besaran cc yang didapatkan setelah bore up.
Bisa juga menggunakan rumus 0,785 X (DXD) X L. Misalnya saja motor Anda memiliki panjang stroke 32,2 mm dengan diameter piston 63,5 mm. Maka perhitungannya adalah 0,785 X (63,5 X 63,5) X 62,2.
Hasilnya adalah 196,882 yang jika dibagi 1.000 dan dibulatkan menjadi 197 cc. Artinya tenaga baru dari kendaraan adalah 197 cc. Putaran mesin akan jauh lebih besar dari sebelumnya dan ketika digunakan jauh lebih kencang.
–> Temukan berbagai produk yang Anda inginkan saat ini di Jualo.com secara GRATIS