Bus Zhongtong LCK6180GC bertipe gandeng (articulated) bullet dengan bahan bakar gas CNG ini terbilang canggih, dengan komponen dari berbagai perusahaan otomotif dunia. Penasaran? Yuk intip spesifikasi bus Zhongtong Transjakarta.
Perum Damri resmi memensiunkan unit bus gandeng (articulated) merek Zhongtong dari line up Transjakarta pada 9 Januari 2021, setelah 8 tahun mengaspal. Bisa dikatakan bus yang identik pada masanya dengan bus Transjakarta ber-AC terdingin ini melayani penumpang Transjakarta dari koridor busway I (Blok M – Kota) dan 8 (Lebak Bulus – Harmoni), sampai akhirnya mendominasi jalur busway Jakarta.
Perjalanan Bus Zhongtong mewarnai rute Transjakarta
Perjalanan bus Transjakarta ini memasuki masa purna bakti pada di tahun 2021 dimana rute terakhir melayani 5 & 5C (Ancol-Kampung Melayu), dan 10 (Terminal Tanjung Priok – Stasiun BRT PGC 2).
Yang sangat menarik, meski berasal dari Cina, bus Zhongtong dengan bahan bakar gas CNG tersebut memiliki spesifikasi canggih dari berbagai produsen di seluruh dunia.
Gendong Spesifikasi dan Fitur Canggih
Dari sektor dapur pacu, bus Zhongtong menggendong mesin berkapasitas 11.051 cc dengan turbo intercooling dan pendingin air. Tenaga maksimalnya tembus 455 daya kuda dengan torsi maksimal 1.373 Nm. Mesin tersebut dipadukan dengan transmisi otomatis enam percepatan dengan hydraulic retarder dari Allison (General Motors) Amerika Serikat.
Bus Zhongtong Menggunakan sambungan merk Premium
Lalu sambungan bus gandeng (articulate) menggunakan merk Hubner tipe Universal 19,5 K. Kemudian sistem pengereman juga sudah ABS, serta steering system dari ZF, Jerman.
Bagian kaki-kaki, velg menggunakan RIM alumunium asal Hungaria. Serta drive axle Arvin Meritor dari AS, hingga silinder CNG dari negara yang sama. Peleknya dari RIM tipe almunium asal Hungaria. Serta drive axle Arvin Meritor AS hingga silinder CNG Worthington dari negara yang sama.
Fitur Canggih di Balik Kemudi Bus Zhongtong
Untuk mendukung kenyamanan penumpang, bus yang sanggup mengangkut 175 orang ini juga dibekali suspense udara. Lalu, fitur CCTV dengan data recorder, radio komunikasi, GPS Tracking dan panel display LCD.
Di tahap awal pengoperasian pada 1 Januari 2013 lalu, Damri memesan sebanyak 66 unit untuk koridor 1 dan 8 Transjakarta. Bus seharga Rp 3,5 miliar tersebut dipilih kala itu karena harganya yang paling terjangkau.
–> Temukan berbagai produk yang Anda inginkan saat ini di Jualo.com secara GRATIS