Sebelum membeli mobil idaman, ada baiknya Anda terlebih dulu mengenal jenis serta karakter mesin mobil berdasarkan konfigurasinya
Banyak sekali orang yang memiliki mobil, ternyata tidak mengerti mengenali jenis mesin mobil dan cara merawatnya. Padahal jika Anda mengenal jenis mesin mobil, merupakan nilai tambah sebagai pecinta otomotif yang bisa berdampak saat merawatnya. Saat ini, jika Anda membaca atau melihat review mobil pastinya akan ada bagian yang menyebutkan jenis mesin mobil tersebut. Sebut saja seperti inline-four, V8, boxer, rotary, hybrid, hingga mobil listrik.
Nah, bila kita kurang mengetahui apa maksud istilah tersebut, tentu membuat kita bingung. Padahal, jenis mesin tersebut memiliki karakter-karakter tersendiri yang ujung-ujungnya akan juga mempengaruhi karakter sebuah mobil. Sebagaimana sebuah karakter, pastinya juga ada kelebihan dan kekurangannya. Yuk langsung saja, ini jenis-jenisnya sebelum Anda membeli mobil idaman.
1. Mesin Inline Segaris
Mesin mobil dengan konfigurasi inline segaris adalah jenis yang paling umum dan populer digunakan, tidak terkecuali di Indonesia. Kalau kita keluar dan lihat mobil-mobil berlalu-lalang di jalanan, itu kebanyakan menggunakan inline/straight engine. Sesuai namanya jenis mesin ini memiliki penempatan silinder/ piston yang sejajar atau segaris.
Kelebihan dari jenis mesin mobil inline engine adalah compact dan ringan sehingga baik untuk efisiensi bahan bakar. Inilah kenapa kebanyakan mobil umumnya menggunakan jenis konfigurasi mesin mobil ini. Selain itu, memang jenis mesin ini sangat ekonomis untuk diproduksi dan juga untuk dirawat. Inline juga dikenal oleh para tuner sebagai konfigurasi yang mudah di tuning, terutama pada inline-four.
Desainnya pun memiliki center gravity yang lebih tinggi dibanding beberapa konfigurasi mesin mobil lainnya. Ini akan berpengaruh pada kestabilan dan handling mobil. Namun, terdapat pula kekurangan pada jenis mesin mobil ini. Yaitu membutuhkan packaging alias ruang mesin yang panjang karena konfigurasinya yang segaris. Khususnya pada mesin inline-six.
Contoh populer dari jenis mesin ini tentunya adalah inline-four dan inline-six. Mulai dari mesin ekonomis sampai mesin legendaris seperti JZ, RB, B series, 4AG, 4G63 dan lainnya. Untuk Inline-six, jenis ini merupakan konfigurasi mesin mobil favorit dari beberapa produsen mobil Eropa terutama yang paling loyal adalah BMW.
2. V-Engine
Jenis mesin mobil dengan konfigurasi mesin mobil silinder V seringkali identik dengan power dan tentunya kecepatan yang dapat mobil tersebut tempuh. Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan penyebutan nama mesin V6, V8, V10 hingga V12. Tentunya semakin banyak silinder berarti semakin banyak ruang tempat pembakaran udara dan bensin sehingga semakin banyak juga tenaga yang dapat dihasilkan.
Jenis mesin mobil ini merupakan salah satu konfigurasi mesin mobil yang compact. Bandingkan saja dengan inline yang memanjang. V engine memiliki dimensi yang lebih compact sehingga bisa muat banyak silinder yang tadi kita sebutkan. Bukan hanya dari jumlah, volume silinder pun bisa lebih besar lagi pada V engine sehingga mampu melontarkan tenaga yang besar.
Konfigurasi mesin mobil ini juga memiliki torsi yang lebih dibanding inline engine. Berkat desainnya dimana tiap pasang piston bekerja di masing-masing sisi menghasilkan torsi lebih terutama pada RPM rendah. Keunggulan pada potensi menghasilkan power dan torsi inilah salah satu alasan V engine lebih identik pada mobil-mobil premium atau performa tinggi.
Kekurangan dari V engine adalah jumlah moving part yang banyak sehingga untuk pembuatan dan perawatannya lebih memerlukan biaya lebih besar. Konfigurasi mesin mobil ini juga dikenal lebih berat, apalagi bila jumlah dan volume silindernya semakin besar.
3. Mesin Boxer
Salah satu konfigurasi mesin mobil yang unik adalah miliki mesin mobil tipe flat/boxer. Disaat konfigurasi mesin lain posisi silindernya vertikal keatas dan kebawah, pada jenis mesin mobil flat/boxer posisinya horizontal alias mendatar.
Sebenarnya konfigurasi mesin mobil flat dan boxer engine ini meski mirip tapi sebenarnya ada sedikit perbedaan. Boxer menggunakan satu crankpin untuk setiap silindernya, sedangkan Flat menggunakan satu crankpin untuk satu pasang silinder (dua silinder yang berhadapan).
Itulah kenapa pada jenis mesin mobil boxer, piston yang berhadapan akan bergerak mendekati satu sama lain, lalu menjauhi satu sama lain. Selayaknya tangan dua orang petinju yang sedang saling memukul. Sedangkan pada flat engine, piston yang berhadapan akan bergerak beriringan. Meskipun demikian, pada keseharian pengertian konfigurasi mesin mobil boxer dan flat ini seringkali disamakan.
Jenis konfigurasi mesin mobil boxer, memiliki central gravity yang rendah sehingga mobil memiliki kestabilan dan handling yang sangat baik. Mesin boxer/ flat juga dikenal sebagai mesin yang sangat smooth dikarenakan beban pada crankshaft yang lebih ringan.
Kekurangannya dimensi dari konfigurasi mesin mobil boxer cukup lebar. Perawatan bisa menjadi rumit apalagi bila ukuran ruang mesin pas-pasan. Dibandingkan dengan inline engine, suara dari boxer/ flat engine dapat lebih kasar. Tetapi hal ini malah menjadi karakteristik yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para enthusiast.
4. Mesin Rotary
Berbicara mengenai compact, maka jenis konfigurasi mesin mobil rotary lah juaranya. Simpel namun sangat efektif. Power to weight ratio dari mesin ini sangat mengagumkan. Dengan dimensi compact, bobot ringan bisa menghasilkan power yang besar.
Mesin ini juga memiliki moving part yang sedikit sehingga sangat compact dan ekonomis untuk diproduksi. Selain itu mesin rotary juga merupakan mesin high RPM alias high revving!
Semua keunikan dan kelebihan dari konfigurasi mesin rotary menjadikan mesin ini sebagai mesin yang sangat berkarakter dan memiliki pesona tersendiri bagi para enthusiast. Meskipun demikian, mesin kecil tapi sakti ini dikenal sebagai mesin yang rapuh dan haus.
Jenis konfigurasi mesin rotary bekerja dengan menyuntikkan oli ke dalam housing rotor sehingga oli yang ikut terbakar ini akan sangat mempengaruhi emisi gas buangan. Hal tersebut juga membuat oli akan terus berkurang dan kita harus rajin memeriksa dan mengisi oli. Mesin ini juga memiliki karakter kompresi yang rendah, sehingga ada sebagian bahan bakar yang tidak terbakar. Hal ini bukan saja menambah emisi tetapi juga sangat mempengaruhi efisiensi bahan bakar.
Perbedaan temperatur pada bagian housing dan rotor mengakibatkan sealing dari mesin ini lama-lama rentan untuk bekerja tidak optimal atau bahkan rusak. Itulah kenapa jenis mesin mobil rotary dalam jangka waktu tertentu memerlukan rebuild ulang mesin. Bila tidak dilakukan maka kinerja mesin dan efisiensi bahan bakar akan sangat terganggu.
5. Mesin Hybrid
Selanjutnya ada jenis mesin hybrid yang menggabungkan dua sumber tenaga, yakni dari mesin konvensional dan baterai sebagai tambahan. Dengan gabungan tersebut, mobil bermesin hybrid bisa mendapat tenaga tambahan dari motor listrik sehingga performanya makin responsif dan irit bahan bakar.
–> Melihat Evolusi 7 Teknologi Canggih Pada Mobil 2021
6. Mesin Listrik
Berbeda dengan hybrid yang masih menyematkan mesin konvensional. Mobil listrik sudah menanggalkan mesin tersebut sehingga pasokan tenaga seluruhnya hanya dari baterai yang dapat diisi ulang. Mengingat Era elektrifikasi kendaraan kini mulai didengungkan di seluruh dunia untuk mengurangi polusi udara yang menyelimuti bumi, tidak terkecuali di Indonesia. Beberapa hal yang didapat dari sebuah mobil listrik adalah efisiensi bahan bakar dengan tenaga maksimal dan tentu saja desain yang futuristik. Dan yang terpenting sangat mengurangi polusi udara.
–> Temukan berbagai produk yang Anda inginkan saat ini di Jualo.com secara GRATIS